ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur enam bulan, kecuali obat dan vitamin namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun (Tesy Mamonto, n.d.). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau Word Health Organization (WHO) Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617) LLDIKTI Wilayah X 612 pada tahun 2010 merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan karena ASI merupakan makanan yang paling sempurna dan terbaik bagi bayi. Pemberian ASI eksklusif akan memberikan banyak manfaat bagi ibu menyusui yaitu, Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan serta mengurangi resiko pendarahan, lemak disekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker rahim, dan kanker payudara pada ibu yang menyusui lebih rendah ketimbang ibu yang tidak menyusui dan lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan dan mensterilkan botol susu dan dot. Memberikan ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan keluar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan, seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dan lebih murah karena ibu tidak perlu membeli susu formula beserta perlengkapannya (Sari, 2015). ASI adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam larutan protein,laktosa dan garam-garam anorganik yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu dan bermanfaat sebagai makanan bayi dan pemberian ASI selama enam bulan tanpa pemberian minuman atau makanan apapun, termasuk air bening,vitamin dan obat tanpa tambahan cairan apapun. Seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa pemberian makanan tambahan lain, seperti pisang, bubur susu, biskuat, bubur atau nasi tim. Setelah bayi berusia enam bulan barulah bayi diberikan makanan pendamping ASI dengan ASI tetap diberikan sampai bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).
Menurut Anggraeni(2012), yang dikutip dari (Astuti et al., 2015), bahwa perubahan berat badan adalah ukuran tubuh seseorang yang bisa turun atau naik sewaktu-waktu yang ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Menurut Arisman cara yang paling aman dan efektif dalam menurunkan berat badan adalah dengan metode pemberian ASI secara eksklusif. Energi sebesar 80-90 kkal diperlukan untuk menghasilkan 100 cc ASI. Simpanan lemak selama hamil dapat memasok energy sebanyak 100-200 kkal per hari. Penjelasan diatas menjelaskan bahwa untuk menghasilkan 850 cc diperlukan energy sekitar 750 kkal. Penambahan kalori selama menyusui hanya 500 kkal/hari (Astuti et al.,2015). Ibu yang memberikan ASI secara Eksklusif akan lebih cepat mengalami penurunan berat badan, hal ini disebabkan karena ibu yang mengalami kekurangan 250 kkal akan diambil dari cadangan kalori wanita yaitu simpanan lemak selama hamil. Hal ini berarti ibu menyusui selama empat bulan akan kehilangan 250 x 30 x 4 kkal = 45.000 kkal yang setara dengan 5 kg lemak. Hal ini berkebalikan dengan temuan yang dipublikasikan oleh “The International Breastfeeding Journal” yang menyebutkan, selama 4 minggu pertama setelah melahirkan, ibu yang menggabungkan ASI dengan susu formula mengalami penurunan Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (611-617) LLDIKTI Wilayah X 616 berat badan yang lebih banyak disbanding ibu yang memberikan ASI eksklusif(Margawati, 2010).
Hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan penurunan berat badan didasari oleh sebagian responden tidak memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya sehingga hal ini mempengaruhi berat badan responden, karena energi sebesar 80-90 kkal diperlukan untuk menghasilkan 100 cc ASI. Simpanan lemak selama hamil dapat memasok energi sebanyak 100-200 kkal per hari. Jadi jika ibu tidak memberikan ASI maka akan terjadi penimbunan lemak yang dapat meningkatkan berat badan. Selain itu dari hasil penelitian diperoleh sebagian ibu tidak memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya namun mengalami penurunan berat badan,hal ini disebabkan oleh faktor lain yaitu ibu mengikuti kegiatan olahraga setiap hari seperti yoga, senam ataupun aktivitas fisik sehingga berat badan ibu mengalami penurunan.
Penulis : Maria Naibaho (Nutritionis FitnFunCatering)
Komentar Anda