Contact Whatsapp081383065864

DIET MENCEGAH DAN MENGATASI GANGGUAN ASAM URAT

Ditulis oleh Administrator pada Senin, 20 September 2021 | Dilihat 1850kali
DIET MENCEGAH DAN MENGATASI GANGGUAN ASAM URAT

Asam urat merupakan sisa hasil akhir metabolisme purin baik yang berasal dari makanan yang dikonsumsi maupun yang berasal dari pemecahan protein tubuh (sel tubuh yang rusak). Penumpukan asam urat berlebihan di dalam tubuh bias memicu Gout yang merupakan penyakit arthritis (radang sendi). Gout adalah penyakit gangguan metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih (Hiperurisemia) sehingga terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan asam urat akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki). Adanya peningkatan produksi asam urat sebagai sesuatu yang khas pada Gout menyebabkan penyakit ini sering juga disebut sebagai Penyakit “Asam urat”. Gout lebih sering ditemukan pada pria dibanding wanita.

Asam urat secara normal merupakan hasil akhir metabolisme purin, baik purin yang berasal dari bahan makanan maupun dari pemecahan asam nukleat. Dalam makanan, purin terdapat dalam bentuk nukleoprotein. Di usus, asam nukleat dibebaskan dari nucleoprotein oleh enzim. Selanjutnya asam nukleat ini akan diubah menjadi mononukleotida. Mononukleotida dihidrolisis menjadi nukleosida yang langsung dapat diserap tubuh dan sebagian dipecah menjadi purin dan pirimidin. Selanjutnya di dalam hati, purin diangkut dan teroksidasi menjadi asam urat. Enzim penting pada pembentukan asam urat adalah Xantin Oksidase yang aktif bekerja pada usus halus, hati dan ginjal. Di dalam tubuh, asam urat diabsorpsi melalui mukosa usus dan diekskresikan melalui urine. Pada manusia, sebagian besar purin dari makanan langsung diubah menjadi asam nukleat tanpa terlebih dahulu bergabung dengan asam nukleat tubuh. Dengan demikian bahan pembentuk purin tersedia dalam jumlahmencukupi dan purin bebas dari makanan tak berfungsi sebagai pembentuk asam urat. Sekitar dua per tiga asam urat yang diproduksi dibuang melalui ginjal dan sisanya melalui saluran cerna. Pada orang normal, 18-20% asam urat hilang dipecah oleh bakteri menjadi karbondioksida dan amonia di usus dandikeluarkan melalui tinja.

Gout tergolong sebagai penyakit yang terjadi akibat gangguan metabolism purin. Gangguan tersebut menyebabkan tingginya kadar asam urat darah yang selanjutnya mudah mengkristal akibat metabolisme purin tak sempurna. Peningkatan produksi asam urat juga bias dipicu asupan makanan kaya protein dan purin atau asam nukleat berlebihan seperti jeroan, makanan laut, kaldu kental dan lain-lain serta hasil pemecahan sel yang rusak akibat obat tertentu. Penguraian purin terlalu cepat akibat olahraga berlebihan dan kelainan darah (hemolisis) juga menyebabkan tingginya kadar asam urat.

Diet yang diberikan kepada penderita gout dan hiperurisemia adalah Diet Rendah Purin. Prinsip pemberian adalah memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien. Diet yang diberikan disesuaikan dengan tingkat hiperurisemia, keadaan pasien

dan kemampuan pasien dalam mengekresikan kelebihan asam urat. Sedangkan tujuan pemberian diet adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat di dalam darah. Diet Gout Artritis diberikan kepada penderita dengan gout arthritis dan atau penderita dengan batu asam urat dengan kadar asam urat > 7,5 mg/dl. Jenis Diet yang diberikan ada dua jenis yaitu : Diet rendah Purin I / DPR I ( 1500 Kkal) dan Diet Rendah Purin II /DPR II (1700 Kkal). Kelompok I. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari dengan kandungan purin tinggi ( 100-1000 mg/100 g bahan makanan), seperti : Otak, hati, jantung, paru, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu bebek, angsa, burung, kornet sapi, sardine, udang kecil, bagian leher dan kaldu, alkohol, ragi. Kelompok II. jenis makanan yang harus dibatasi dengan kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan) antara lain: maksimal 50-75 g (1-1,5 ptng) daging, ikan, unggas atau 1 mangkok (50-100 g) sayuran sehari. Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1), ayam, udang, kacang kering maks 25 g/hari dan hasil olahan seperti tahu dan tempe (50 g/hari), asparagus, kembang kol, kapri, jamur, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo Kelompok III. Pemakaian bebas karena kandungan purinnya rendah (dapat diabaikan). Bahan ini dapat dimakan setiap hari: Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mi, bihun, tepung beras, cake, kue kering, pudding, susu, keju, lemak dan minyak terbatas , gula, sayuran dan buahbuahan (kecuali buah dan sayur kelompok 2), teh dan kopi.

   Kesimpulan nya adalah Asam urat merupakan hasil metabolisme purin, baik yang berasal dari bahan makanan maupun dari pemecahan asam nukleat tubuh. Timbunan kristal dapat  menimbulkan radang dan pembengkakan sendi yang merupakan sesuatu yang khas pada Gout sehingga penyakit ini sering disebut dengan Penyakit “ Asam urat”. Diet yang diberikan kepada penderita gout dan hiperurisemia adalah Diet Rendah Purindengan tujuan untuk menurunkan kadar asam urat di dalam darah. Diet normal mengandung purin 600-1000 mg/hari. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain adalah: Otak, hati, jantung, paru, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu bebek, angsa, burung, kornet sapi, sardine, udang kecil, bagian leher dan kaldu, alkohol, ragi. Penderita gout dianjurkanuntuk minum banyak cairan untuk mempertahankan pH darah. Konsumsi tinggi cairan dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urin. Pemberian air putih hangat pada pagi hariatau bangun tidur sangat baik diberikan.

#makanandiet #asamurat #makanansehat #cateringrumahsakit

Share this:

Komentar Anda

Jadilah yang pertama dalam memberi komentar pada berita / artikel ini
Silahkan Login atau Daftar untuk mengirim komentar
Disclaimer

Login Member

Lupa Password Daftar Gratis

Kata kunci terpopuler

Tentang Kami

  • Alamat Kami:
    Jl. Murni No. 8 Joglo Jakarta Barat
  • 021-5854876
  • fitfun.catering@yahoo.co.id
Developed by Naevaweb.com
CS 1: Ria
0812 8682 1883
CS 2: Linda
0813 8306 5864
CS 3: Novi
0813 1687 3824